Gerakan Masyarakat Transformasi Digital Hadir untuk Surabaya, Jatim dan Indonesia yang Terkoneksi

SURABAYA, Klik9.com – Gerakan Masyarakat (Gema) Tranformasi Digital (Transdig) adalah movement untuk kedaulatan digital Indonesia, dimulai dari Surabaya. Gema Transdig di-launching, Jumat (5/11/2021) siang di Atrium Utama Grand City, Surabaya.
Launching ini ditandai dengan sosialisasi literasi digital untuk UMKM, sebagaimana suasana yang menaungi hari itu, semua audiens yang terdiri dari UMKM yang tergabung dalam Hipmikimdo Jatim turut hadir menyaksikan paparan dari konsultan digital dan pengembangan UMKM Daya Lima.
Menyusul sosialisasi aplikasi Griya Skomill yang menjadi wadah biro jodoh antara perbankan dan UMKM.
CEO Gema Transdig Andre Parvian Aristio mengatakan bahwa pihaknya kali ini meluaskan pengaruh transformasi digital melalui pintu UMKM, berharap UMKM dapat go digital dan go internasional. Karena era digital adalah era borderless menjangkau pasar tanpa batas ruang dan waktu.
“UMKM Surabaya ini terbesar di Jawa Timur, selayaknya ada tambahan reformasi yang harus mereka pahami terkait perubahan budaya dan paradigma (digital,red),” katanya usai acara.
Kerja sama dengan Hipmikimdo (komunitas UMKM) itu, lanjut Andre, lebih menyentuh ke obyek, upaya untuk bisa memberikan pendampingan, melalui edukasi transformasi digital kepada pelaku UMKM untuk wilayah Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.
UMKM dapat tumbuh dan berkembang berbasis apa saja, bisa masyarakat, kampus ataupun sekolah. Ke depan akan lebih terkoneksi untuk akses antar UMKM dan ekosistem yang akan dibentuk. Semisal UMKM dan pengusaha consumer goods dan penyedia bahan baku.
Gema Transdig menjadi gerakan masyarakat mitra pemerintah khususnya Kementerian Kominfo untuk melakukan percepatan transformasi digital di Indonesia.
“Pak Jokowi, pada kesempatan peluncuran program literasi digital menyampaikan bahwa tak hanya insfratruktur digital saja yang dibangun di 12.548 titik, namun juga SDM sebagai aktor perubahan sebagai talenta digital untuk menerima akses dan memanfaatkan teknologi yang ada,” timpal Andre.
Ia menyebutkan ada empat pilar literasi digital, meliputi digital skill, ethic, culture, dan safety. Keseluruhan itu adalah modal untuk mencapai kecakapan atau kompetensi digital.
Masih Andre, menyinggung untuk selalu mengikuti Gerakan Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas Kominfo dan Siberkreasi setiap hari melalui webinar literasi digital. (*)





















