Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

PENDIDIKAN SURABAYA

Tak Lagi Muda, Oei Hiem Hwie Terus Bersemangat Merawat Perpustakaan Medayu Agung

SILATURAHMI: Pemilik koleksi buku Perpustakaan Medayu Agung, Oei Hiem Hwie, Rabu (19/5/2021) sesi foto bersama. (FOTO:DEDEN)

Klik9.Com – Pemilik koleksi buku Perpustakaan Medayu Agung, Oei Hiem Hwie (85) masih terlihat bersemangat meski tak berusia muda lagi, Rabu (19/5/2021) saat ditemui di perpustakaan khusus yang terletak di Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya.

Koleksi perpustakaan berupa koran lama hingga terbaru, juga buku-buku kuno yang mengabadikan peradaban sejarah di era kerajaan hingga masa kolonial.

Sedangkan OHH, sapaan lekat Oei Hiem Hwie, juga dikenal sebagai sejarawan, yang pernah mengenyam pahitnya penjara mulai Lowokwaru Malang hingga Pulau Buru, terdampak ekskalasi politik tahun 1965, tanpa diadili.

Baca Juga  Whisnu Sakti Buana Mantan Wali Kota Surabaya Tutup Usia

Seiring waktu, OHH terus dicari mahasiswa, dosen, peneliti yang ingin mendengar ulasan cerita sejarah bangsa Indonesia dari pengalaman hidupnya yang luar biasa.

Seperti penuturannya kepada Klik9dotCom, bahwa para pengunjung di perpustakaan dari kalangan mahasiswa, terutama jurusan sejarah Unair. Namun, memang tidak sebanyak perpustakaan umum.

“Pagi ini, ada dua mahasiswa yang mencari referensi untuk menyelesaikan tugas akhir, skripsi,” terang bapak dua anak ini.

Untuk menemui beliau, pengunjung bisa langsung ke perpustakaan pukul 08.00-11.00. Sebab mengingat usia beliau, durasi bertemu dengan pengguna terus dibatasi dengan alasan kesehatan.

Baca Juga  Dinilai Mampu, Darrel Reswaranto Promosi ke Unika FC U-14 di Ajang Jimbaran Wetan Ramadan Cup

“Sebelum dhuhur saya pulang makan siang, dan istirahat, diantar pegawai naik motor,” tuturnya.

Rumah OHH dan perpustakaan sendiri tidak kurang 500 meter, sehingga tak jarang juga berjalan kaki untuk melemaskan otot.

Dengan koleksi luar biasa, sayang kalau aset berharga milik Perpustakaan Medayu Agung, tidak dimanfaatkan dengan generasi bangsa.

Oleh karena itu, kini perpustakaan dengan manajemen baru membentuk komunitas Sahabat Medayu.

“Anggota Sahabat Medayu, anak-anak mahasiswa, relawan, yang bertugas sosialisasi di media sosial,” terang OHH.

Namun sayang, awak media tidak dapat menggali lebih jauh kiprah Sahabat Medayu melakukan sosialisasi. Pasalnya, tak ada yang masuk kerja. (har)

Visited 47 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page