
SURABAYA (Klik9.com) – Di era disrupsi milenial dan disrupsi teknologi, menguasai keterampilan robotik bagi pelajar adalah sebuah pilihan bijak, untuk membangun peradaban ekonomi di masa depan.
Berkaitan itu, mendukung literasi teknologi, Rotary Club’ of Surabaya Persada bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar lomba robotik internasional.

Kompetisi yang berlangsung tanggal 14-15 Januari 2022 di Gedung Wanita Candra Kencana, Jalan Kalibokor Selatan, Surabaya tersebut, bertajuk “1st Rotary International Robotic’s Games (RIRG)”.
Untuk Surabaya, diikuti oleh 100-an peserta dengan kategori SD, SMP, SMA dan umum. Mereka melakukan perlombaan secara online dengan protokol kesehatan ketat.
“Kami (Rotary Club of Surabaya Persada) dengan Dharma Wanita rutin mengadakan lomba robot nasional maupun internasional yang dilakukan secara berkala,” terang salah seorang panitia lomba, Roos Hermansyah, Jumat (14/1) siang di lokasi.
Lomba dilaksanakan secara hibrid. Ia mengungkapkan, kalau kegiatan lomba akan direkam video, kemudian hasilnya dikirim ke juri. “Nanti peserta divideokan, juga peserta dari luar negeri, nanti oleh juri yang menentukan siapa yang menang,” katanya.
Selain kategori peserta, juga ada 6 kategori perlombaan yang bisa diikuti, yakni maze solving, transporter, underwater, sumo, drone racing, dan soccer auto.
“Untuk pelajar, mereka kami undang mewakili sekolah, dan yang langganan juara, SD Muhammadiyah 4, SMP Negeri 1 dan 6, lalu SMA Negeri 2 dan 5 Surabaya,” ujar Roos.
Namun, di situasi pandemi ini ada beberapa perubahan, di antaranya, biasanya peserta SD terutama itu didampingi orang tua, sehingga ramai. Tapi, kali ini tidak diizinkan agar tidak ada kerumunan, selain itu, dari 5 orang per tim, hanya diperbolehkan dua orang yang masuk arena lomba.
“Dari sisi peserta, hanya Australia yang ikut, sedangkan peserta tahun-tahun sebelumnya, seperti Malaysia, Thailand dan Filipina tidak ikut untuk awal tahun ini,” tutur Roos Hermansyah.
Pihaknya berharap dengan adanya kompetisi robot, agar anak-anak muda dalam situasi pandemi, tetap diberikan kesempatan berkreasi dalam kompetisi sains dan teknologi.
“Jangan sampai dalam pandemi, orang terbelenggu di rumah, tidak berani melakukan sesuatu. Tetapi, perlombaan tetap menjadi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan peserta dibatasi yang masuk arena lomba,” tukasnya.
Terpisah, Ketua DWP Kota Surabaya, Chusnur Ismiati mengatakan, di era disrupsi milenial dan disrupsi teknologi, menguasai ketrampilan robotik bagi pelajar adalah sebuah pilihan bijak.
“Skill teknologi wajib dimiliki oleh generasi muda untuk membangun peradaban ekonomi yang memakmurkan di masa yang akan datang,” tuturnya, Sabtu (15/1) melalui Pesan Singkat. (har)