Kandas di Babak 8 Besar, Ini Penyebab Kegagalan Unika Bajul Ijo U-15 Mempertahankan Gelar Juara

SIDOARJO, Klik9.com – Unika Bajul Ijo gagal mempertahankan gelar, karena langkanya terhenti di babak delapan besar setelah kalah tipis 1-2 dari Academy Alvaro pada turnamen Jimbaran Wetan Ramadan Cup II U-15 2022, Selasa (26/4) sore di lapangan Desa Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo.
Usai pertandingan, Pelatih Unika Bajul Ijo Oetoyo mengungkapkan penyebab kekalahan anak asuhnya. “Anak-anak ada (yang) ikut seleksi Diklat Dispora (Surabaya), jadi Ruben Asoka dkk main nggak kayak biasanya. (Sementara) lawannya, Alvaro, (diduga) ada pemain tahun 2006, contoh Andika Al Farel Alan tahun 2005,” ungkapnya.
Namun, Toyo, biasa disapa, mengaku tidak memiliki bukti terkait dugaan pencurian umur sebagai bahan protes ke panitia. “Nggak punya bukti, data Persebaya mungkin (di)-arsip, ada pernah ikut tim Persebaya. Kalau di panitia udah robah,” imbuhnya.
Selain kehilangan tiga pemain yang sedang mengikuti seleksi dispora, Unika juga kehilangan salah satu bek terbaiknya kala menjuarai turnamen yang sama tahun lalu, yakni Adittya Surya Saputra. Pemain Liga-1 EPA U-16 2021/2022 Bhayangkara FC ini, dalam pertandingan ini memperkuat Alvaro.
“Sebetulnya babak pertama mainnya imbang skor masih 1-1. Babak kedua kita menguasai permainan, (tapi) anak-anak terlalu emosi, sulit cetak gol dapat peluang empat kali nggak masuk. Terus keasyikan menyerang anak-anak nggakk blok pemain belakang lengah, kena counter menit akhir kemasukan, kita kalah 1-2,” jelas Shin Toyo, julukannya.
Menyadari komposisi timya dan kekuatan lawan, Toyo berharap hasil imbang, sebab ia yakin bakal menang jika adu penalti. “Kita bisa menang penaltian, sayang anak-anak memburu nafsu menang. Tendangan bebas sampai 8 kali nggak menjurus nang gawang,” tuturnya.
Apalagi, sambung Toyo, lawan merupakan musuh bebuyutan. “Kita menang (lini) tengah, tapi tim kita nggak beruntung nasibnya, tersingkir babak 8 besar. Kesulitan pemain belakang yang ikut seleksi (dispora) 3 pemain, strategi hilang untuk pilih pemain. (Meski) permainan bagus Bajul Ijo, sayang Dewi Fortuna pihak (Academy) Alvaro,” tandasnya.
Terkait dugaan kecurangan, Toyo mensinyalir lawannya takut kalah, sehingga memainkan pemain kelahiran tahun 2006. “Banyak anak-anak (sesama pemain) sudah tahu umurnya. (Tetapi) Kita harus punya bukti, kalau di panitia sudah berobah. Kalau Coach Romadon (Asisten) simpan data Alan di arsip, bisa dibuktikan,” ujarnya.
Namun, Dia tidak tahu persis, apakah Coach Romadon masih menyimpan data arsip pemain yang bersangkutan. “Itu sudah diperingati sama pelatih-pelatih, memang wali murid nggak mengerti aturan sepak bola, asal bicara saja,” pungkas Toyo.
Terpisah, salah seorang wali murid menyatakan kekecewaannya kepada awak media atas dugaan kecurangan tersebut. “Gass om, Unika main lagi kalau ada kecurangan,” ucap ibu dari penjaga gawang Unika Bajul Ijo melalui Pesan WA’G, Rabu pagi. (red)






















