Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA PENDIDIKAN SURABAYA

Fasilitas Sekolah Swasta Ini Diapresiasi Wali Kota Surabaya

FASILITAS SEKOLAH SWASTA: Wali Kota Surabaya di Sekolah Mawar Sharon. (K9/HARUN)

SURABAYA (K9) – Sekolah Mawar Sharon Christian School ketempatan untuk Masa Orientasi Orang Tua (MOOT) siswa jenjang SD dan SMP di Jl Cempaka Surabaya, Sabtu (22/7/2023) pagi kemarin 09.00 WIB.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun takjub dengan aula tempat pertemuan dengan orang tua dari siswa-siswi SD SMP se-Kota Surabaya itu.

Betapa tidak, aula maupun fasilitas sekolah swasta yang ada ini, bahkan bisa jadi tidak dimiliki sekolah negeri.

Oleh karena itu Wali Kota Eri mengingatkan para orang tua untuk selalu menyadari bahwa sekolah negeri dan swasta itu sama saja. Bukan berarti sekolah negeri itu selalu menjadi primadona. 

“Kita bisa lihat SD Mawar Sharon ini yang lebih bagus dari daripada sekolah negeri sekalipun. Ini juga menandakan bahwa tidak semua sekolah negeri selalu menjadi primadona,” katanya.

Mendapatkan pujian setinggi langit, tak lantas membuat lupa daratan. Hal ini sebagaimana pernyataan pihak sekolah.

Natalia Kepala SMP dan Liliana Kepala SD Mawar Sharon Christian School mengaku bersyukur adanya even MOOT di sekolahnya.

Baca Juga  Rotary Surabaya Gelar Kompetisi Robotik Nasional di SMA Negeri 2

“Kita sangat bersyukur ada even ini terutama di awal tahun ajaran. Karena memang apa yang disampaikan Bapak Wali Kota itu sangat menginspirasi kita semuanya bahwa peran orang tua itu sangat besar dalam membentuk karakter anak-anak didik kita,” tutur Natalia.

Jadi, lanjutnya, bukan hanya bergantung kepada sekolah tetapi salah satu pilar yang harus kuat itu adalah keluarga.

Kapasitas aula 500 kursi, tetapi hanya 330 orang tua yang terpilih.

Mereka dari 22 SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Setiap sekolah mengirim 15 wali murid. Sedangkan yang ikut MOOT secara online sekitar 1.000 orang tua.

“Apresiasi wali kota, kalau saya melihat tidak ada sekolah yang lebih baik dari sekolah yang lain. Setiap sekolah punya keunikannya sendiri. Yang ada adalah sekolah bisa mengembangkan keunikannya masing-masing,” timpal Natalia.

“Kalau di kami Mawar Sharon kami fokus kepada pengembangan karakter,” imbuhnya.

Menurutnya, fasilitas sekolahnya kurang lebih sama dengan sekolah-sekolah lainnya, cuman setiap sekolah harus fokus kepada keunikan masing-masing untuk menjadi kuat.

Baca Juga  Terduga Pelaku Aniaya 2 Petugas Satpol PP Terdeteksi, Wali Kota Eri: Lagi Dikejar Polisi

Liliana menimpali, sebetulnya setiap sekolah perlu punya hall ya. “Nah ini hall kami kebetulan bentuknya kayak auditorium,” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa tiap awal tahun ada pertemuan 6 level misalnya kelas 1-6. Maka 500 anak itu kumpul di gedung ini. Kalau TK perlu itu juga bisa pakai.

“Lebih sering pakai pertemuan dengan orang tua, ibadah bersama, atau kegiatan dinas. Dulu ada penandatanganan pakta integritas. Dinas mengundang guru-guru kepala sekolah di sini. Talent show dan pentas seni juga di sini,” jelasnya.

Pihaknya sangat senang Pak Wali bisa datang menyentuh langsung para orang tua. Apalagi momennya ini juga sangat tepat di awal tahun. Bahkan baru saja usai MOS.

“Karena sebenarnya di kami ini setiap tahun ajaran, dan sebetulnya minggu depan ini saya harus menggelar pertemuan dengan orang tua siswa. Bergantian ke orang tua menyampaikan kegiatan dan visi kita seperti apa,” urainya.

Di sekolah ini juga memberikan beasiswa. Tetapi melihat potensi anaknya bagus tidak. Dan orang tuanya setuju tidak dengan regulasi sekolah.

Baca Juga  Hore! Indosat Boyong IM3 dan Tri Perkuat Akses Digital di Merauke

Bicara kenakalan siswa, di sekolah pasti ada karena masih pembentukan karakter. Karenanya di sini fokusnya pembentukan karakter. 

“Jadi kami akan panggil orang tua, bertemu dengan konselor. Tak hanya siswa tapi orang tua juga, orang tua juga diproses tidak hanya anaknya,” ungkap Liliana.

Kendati begitu, ia menyebut itu bukan kenakalan. Tetapi yang sering di sekolah, yaitu orang tua ngajak pergi 2-3 hari ketika hari efektif sekolah. Ini masalah yang sering terjadi.

“Kami berharap ketika nanti bertemu dengan orang tua, kami bisa juga menyampaikan penyampaian Pak Eri. Karena kami orang tua bisa mendukung anaknya masuk sekolah,” harapnya.

Tak cukup itu, sekolah juga sangat mendukung prestasi siswa yang punya keterampilan non akademik.

“Kami punya futsal dan basket. Mereka daftar dan masuk tim. Tetapi rapor juga kami pantau. Jika menurun nilainya, kami tahan 45 menit usai jam pulang sekolah, kumpul untuk mengulang materi sekolah yang lemah,” bebernya.

Tujuannya supaya talenta tetap berkembang tapi tidak meremehkan akademiknya. (har)

Visited 18 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page