SURABAYA, Klik9com – Pemberlakuan PPKM Mikro Darurat, mulai Sabtu (3/7/2021) lalu, semakin memberatkan beban ekonomi masyarakat terutama rakyat kecil. Namun, pemerintah tak punya pilihan lain. Pasalnya, layanan IGD di sejumlah rumah sakit (RS) ditutup karena meningkatnya positif Covid-19 varian baru asal India yang dikenal cepat menular.
Penutupan IGD membuat banyak korban meninggal dunia terjadi, disebabkan tidak hanya akibat terinfeksi Covid-19, tetapi juga penyakit lainnya yang tak tertangani karena keterbatasan tempat perawatan maupun tenaga kesehatan (nakes). Bahkan, faktor kelelahan, tak sedikit nakes juga terpapar Covid-19.
Untuk itu, pemerintah membuat langkah cepat melalui sejumlah kebijakan, di antaranya membuka RS darurat, semakin memasifkan vaksinasi, serta memberlakukan PPKM Mikro Darurat tersebut di daerah-daerah yang kembali memasuki zona merah seperti di Surabaya.
Selain menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan imunitas tubuh merupakan hal penting dalam menangkal infeksi Covid-19. Upaya meningkatkan imun bisa dilakukan dengan konsumsi vitamin C berupa buah-buahan dan sayuran. Selain itu, juga menciptakan suasana bahagia melalui kegiatan olah raga maupun kegiatan sosial.
Menyadari beratnya beban ekonomi akibat PPKM Mikro Darurat itu dapat mempengaruhi penurunan imunitas tubuh, aktivis perempuan Siti Rafika Hardhiansari berinisiatif untuk turut bergerak membantu pemerintah melawan Covid-19 dengan cara berbagi sembako dan uang tunai bagi warga kurang mampu.
Perempuan yang juga dikenal sebagai pentolan Bonita (Bonek Wanita) ini, Senin pagi (5/7) kemarin dengan mengendarai Toyota Fortuner berwarna putih miliknya, berangkat dari kediamannya di Sidoarjo menuju perkampungan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya.
Setibanya di lokasi, Rafika, sapaan lekatnya, memarkir mobil kesayangannya itu di pinggir jalan. Kemudian, ia menumpang becak membawa sembako untuk menyusuri gang-gang kelinci Tembok Dukuh. Baginya, naik becak sama halnya membantu sesama daripada harus berjalan kaki. “Kalau naik becak, sama saja berbagi rezeki dan membuat bahagia abang becak,” katanya.
Ada beberapa warga kurang beruntung yang disasar oleh Rafika, yakni mengunjungi nenek tua, dan seorang anak penderita hidrosefalus. Di sini, perempuan yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi ini tak mampu menahan linangan air mata karena iba dengan kondisi keduanya yang memprihatinkan.
“Insyaallah, ke depannya saya akan membagikan multivitamin untuk warga-warga yang kurang mampu terdampak Covid-19,” timpalnya.
Dirinya berharap, dengan kegiatan sosial ini bisa membantu pemerintah melawan Covid-19. “Dari rakyat untuk rakyat, slogan yang selama ini saya pegang erat, bahwa jika kita menolong sesama, maka hati kita akan damai dan bahagia,” terangnya.
Selain itu, Rafika juga memberikan apresiasi yang luar biasa untuk tenaga medis Indonesia, dan aparat dalam berjuang bersama melawan Covid-19, siang-malam selama 24 jam.
“Semoga Covid-19 segera lenyap, dan semoga semakin banyak masyarakat yang tergerak hatinya untuk membantu sesama yang membutuhkan. Karena jika kita sehat, dan warga di lingkungan sekitar kita juga sehat, maka secara tidak langsung kita sudah membantu pemerintah melawan Covid-19,” tuturnya.
Dalam menyalurkan bantuan, Rafika selain mengeluarkan kocek pribadi, dia mengaku juga dibantu oleh donatur yang menolak dipublikasikan berupa paket sembako. “Saya mengundang para dermawan lain yang berlebih untuk juga tergerak membantu sesama yang terdampak pandemi,” pungkasnya. (red)