Oei Hiem Hwie Ingatannya Kuat Meski Kesehatannya Menurun

Oei Hiem Hwie
SAKIT TUA: Tokoh literasi legendaris, Oei Hiem Hwie di atas kursi roda menemui mantan anak buahnya. (Foto: KAHFIROSSI)

Klik Sembilan Peduli

SURABAYA (KS) – Tokoh literasi legendaris, Oei Hiem Hwie baru saja pulang dari berobat di rumah sakit, Kamis kemarin (24/4/2025). Ia dilarikan ke RSAL karena terjatuh di kamarnya, sehingga menjalani operasi.

Di usianya 87 tahun, Oei Hiem Hwie memang tampak kesehatan menurun, faktor usia. Namun saat mengajak berkomunikasi, ternyata ingatnya sangat tajam dan kuat dalam mengenali lawan bicara.

Ini seperti saat Harun Effendy, yang notabene mantan anak buahnya di Perpustakaan Medayu Agung Surabaya saat menjenguk di Wisma Permai Mulyorejo.

OHH, sapaannya, sudah beberapa tahun lamanya telah meninggalkan perpustakaan yang ia gagas bersama sejumlah tokoh. Khususnya kalangan akademisi dan pengusaha di kompleks perumahan Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut. Selanjutnya mendapat perawatan karena usia bersama putra sulungnya di Wisma Permai Mulyorejo belakang mal 1 Galaxy.

Baca Juga  Sejumlah Tokoh Olahraga Sebut Bambang Kapten Layak Dipilih Ketua IMI Jatim karena Prestasi

Harun sesaat usai menjenguk mengatakan, bahwa ia dan Pak Hwie sudah kenal mulai lajang di bangku SMA menjelang awal tahun 2000. Kalau menariknya lebih dari 25 tahun yang lalu. “Saat itu, saya loper koran, yang salah satu pelanggannya adalah Pak Hwie,” katanya.

Berjalan waktu, begitu lulus sekolah, menerima lowongan kerja di CV Medayu Agung, yang dipimpin oleh OHH.

“Saya bagian sales keliling Jawa Timur, juga di dalam Kota Surabaya, buku-buku. Dan selang tahun kemudian mendirikan perpustakaan, lalu saya menerima beasiswa kuliah perpus,” ungkapnya.

Tokoh-tokoh pengusaha dermawan, berkat dorongan Pak Hwie, akhirnya berkenan memasukkan Harun ke bangku kuliah. Sampai akhirnya lulus, bahkan merayakan dengan mengundang awak media.

Tetapi, takdir berkata lain, sekitar 2013 silam, ia dengan berat hati meninggalkan perpustakaan dan Pak Hwie yang telah membesarkan namanya di kalangan akademisi dan sosial.

Baca Juga  Wali Kota Risma Berhasil Membuat 58 Pelajar Pendemo Isak Tangis dan Sujud di Kaki Orang Tuanya

“Waktu itu terjadi dinamika, dan akhirnya saya memulai karir sebagai jurnalis, juga event organizer acara olahraga futsal,” tuturnya.

Dia menceritakan saat masih bersama OHH, banyak kenangan, wawasan dan pengalaman beliau semasa melewati orde lama. Sehingga Harun sendiri dapat belajar banyak dari beliau.

“Pak Hwie sangat gemar membaca. Dan dari semasa dapat wawasan dari beliau, bahwa membaca dapat mencegah pikun. Makanya tidak heran kalau saat ini ingatan beliau tajam, meski kesehatannya menurun karena usia,” timpalnya.

Harun menambahkan, ikatan kuat dengan Perpustakaan Medayu Agung, dapat terlihat hiasan piagam di dinding. Yang mana tercantum nama dan foto-fotonya termasuk bersama Pak Hwie.

Baca Juga  Layanan Kesehatan Kota Mojokerto Dilirik Kemenkes RI Jadi Percontohan Integrasi

“Semasa aktif dulu, Pak Hwie sering berkelakar sama saya. Kalau besok-besok tidak mengurusi Perpustakaan Medayu, maka akan menghantui saya. Ini selalu terngiang-ngiang. Makanya beberapa tahun lalu sempat diminta kembali, tapi keadaan lebih sulit. Karena manajemen berubah. Tapi buat saya, Pak Hwie dan Perpustakaan Medayu akan selalu di hati, dan kapan saja siap jika diperlukan. Semoga Pak Hwie panjang umur,” pungkasnya. (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *