Peringatan Tahun Baru Islam di SD Al Muslim Jatim Dilakukan Secara Virtual

MUHARRAM: Kepala SD Al Muslim, Fatimatuz Zahroh SPd, MPd memberikan sambutan secara virtual saat peringatan tahun baru Islam, Rabu (19/8/2020) pagi. (BM/IST)

SIDOARJO (BM) – Ada yang istimewa pada peringatan tahun baru Hijriyah tahun ini di SD Al Muslim Jatim, Jl Raya Wadung Asri, Waru, Sidoarjo, pagi hari ini, Rabu (19/8/2020). Peringatan tahun baru Islam itu dilakukan secara virtual live IG.

Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini, masih belum memungkinkan kegiatan peringatan dapat dilakukan di sekolah secara langsung seperti tahun-tahun sebelumnya.

Acara peringatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran Surat At Taubah ayat 36 oleh Hasna kelas VI Al Farabi, dan sari tilawah oleh Rania kelas VI Al Kindi. Dilanjutkan sambutan Kepala SD Al Muslim, Fatimatuz Zahroh SPd, MPd. 

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan, bahwa setiap orang yang diberi umur panjang hendaknya berpikir mengenai apa yang telah diperbuatnya di masa lalu, atau merenungkan perbuatan yang telah diperbuat. 

Baca Juga  KB-TK Al Muslim Ajak Siswa-siswi Mengenal Kearifan Lokal Sidoarjo

“Selanjutnya dari renungan ini orang akan berbenah diri, tentang perbuatan yang salah harus diubah, agar menjadi benar, dan yang kurang, hendaknya ditambah supaya menjadi sempurna,” terangnya.

Acara berikutnya, yakni tauziah yang disampaikan oleh Ustazah Nafisah Al Ainiyah SAg. Dalam tauziahnya, beliau menyampaikan, bahwa bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan. 

“Banyak peristiwa penting di dalamnya. Nabi Muhammad (SAW) melakukan hijrah pada bulan ini. Hijrah terjadi karena pada saat itu, kota Mekkah tidak aman. Sehingga Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya hijrah ke Madinah. Sebelumnya, Abu Bakar sering mengajak Rasulullah untuk hijrah, namun Rasulullah menolak karena belum mendapatkan izin dari Allah. Suatu hari, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah untuk hijrah, kemudian berangkatlah beliau dengan menyiapkan sebuah strategi, atau perencanaan yang matang,” kisahnya. 

Dari peristiwa hijrah tersebut, nilai-nilai yang bisa diambil adalah adanya rasa kebersamaan, perencanaan sebelum bertindak, dan optimisme.

Baca Juga  Muhammadiyah Jatim dan PSSI Jatim Teken MoU Pengembangan SDM Sepak Bola

Selain itu, ada salah satu perkara yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad SAW pada bulan Muharram ini, yakni melaksanakan puasa Asyura tepat pada 10 Muharram. Dalam Hadist Riwayat (HR) Muslim dijelaskan. “Dan puasa Asyura menghapuskan dosa tahun lalu”. 

Sungguh luar biasa rahmat Allah yang diberikan kepada kita semua. “Mari biasakan berpuasa sunnah dari sejak dini, sehingga akan terbiasa saat dewasa nanti,” timpalnya. 

Pelajaran yang bisa kita terapkan dalam kondisi saat ini untuk Indonesia maju, adalah:

1. Cintailah tanah air dengan melestarikan alam, tidak merusaknya, ukir prestasi sebanyak-banyaknya buat bangga Indonesia. 

2. Teruslah berdakwah dengan cara yang baik. Kalian semua adalah calon pemimpin. Jadi, akhlak dan ilmu harus terus belajar supaya bisa menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana.

3. Menciptakan kehidupan yang lebih baik. Lakukan evaluasi diri, hal-hal yang buruk tinggalkan dan berubah menjadi lebih baik.

Untuk acara penutupan, dilakukan pemutaran video-video keutamaan bulan Muharram. Namun, sebelum pemutaran video tersebut, anak-anak diajak berdoa terlebih dahulu. 

Baca Juga  Dinas Pendidikan Gresik Larang Sepeda Listrik di Sekolah

Berikut doa akhir tahun dan awal tahun yang dipimpin oleh Ustaz Machzuzul Izzi SPd I. 

“Ya Allah, apa yang saya lakukan pada tahun ini, tentang sesuatu yang Engkau larang, aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi, maka sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. 

Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal dan atas kemurahan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba. Kami mohon kepada-Mu pada tahun ini, agar terhindar dari godaan setan dan semua temannya, serta pasukannya, dan kami mohon pertolongan dari godaan nafsu yang selalu mendorong berbuat kejahatan, serta kami mohon, agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya. 

Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih. Aamiin.” (*)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *