McDonald’s Liga Ayo, Pemain EPA Persebaya Nabil Loverino Sumbang Gol SMA 3 Surabaya

Nabil Loverino
ALGOJO: Penyerang SMA Negeri 3 Surabaya Nabil Loverino bersiap eksekusi penalti ke gawang SMA Negeri 1 Driyorejo. (Dok Harun Effendy)

SURABAYA (Klik9.Com) – Dua gol pemain Liga 1 EPA U-16 Persebaya Nabil Loverino belum cukup untuk mengantarkan SMA Negeri 3 Surabaya melaju ke perempat final McDonald’s Liga Ayo 2023 di Stadion Brawijaya Surabaya, Selasa (21/11) siang 13.00 WIB.

Sekolah yang berada di kawasan Kenjeran itu kalah 5-6 (1-1) dari SMA Negeri 1 Driyorejo Sidoarjo lewat drama adu penalti.

Jalannya pertandingan berlangsung sengit. Kedua tim saling serang. Namun SMA 3 ketinggalan terlebih dahulu 0-1 lewat serangan balik. Perlahan tapi pasti, Nabil dkk mampu mendikte permainan di 30 menit babak pertama.

Nabil Loverino terus menjadi motor penggerak timnya dalam memulai setiap serangan. Puncaknya ia mampu membalas gol. Tapi sayang dianulir wasit karena dianggap ofsaid. Skor tidak berubah hingga turun minum. 

Memasuki babak kedua SMA 3 makin mendominasi. Tapi lagi-lagi terburu-buru dalam melakukan finishing. 

Tak ada upaya yang sia-sia. Serangan demi serangan yang dilancarkan akhirnya berbuah hasil saat di masa injury time babak kedua Nabil Loverino mampu menjebol gawang Driyorejo menit 60+1.

Baca Juga  Eddy Rusianto Fasilitasi Dojo Klub Karate Ranting Gentong Sekti

Gol Itu pun spontan disambut rekan-rekannya. Sementara Nabil saking girangnya sampai berlari merayakannya dengan melepas kaos memutar-mutarkannya di udara, lalu sujud syukur. Seremoni buka baju ini langsung diganjar wasit kartu kuning.

Skor 1-1 di waktu normal, akhirnya lanjut di babak adu penalti. Sayang penendang pertama SMA 3 gagal melaksanakan eksekusi. Sedangkan Nabil sukses jadi algojo kedua. Ia melepaskan tendangan dengan sangat dingin mengecoh kiper Driyorejo.

Untuk kelima eksekutor SMA 1 Driyorejo sukses menciptakan gol. Sedang SMA 3 hanya empat penendang yang berhasil termasuk Nabil Loverino. Agregat ditambahkan skor waktu normal unggul tipis Driyorejo. 

SMA Negeri 3 sendiri diperkuat pemain-pemain berpengalaman. Seperti Gibran eks Persebaya U-15 Soeratin 2022, Arjuna eks EPA Persebaya U16 tahun lalu, Nabil Loverino sendiri anggota U-16 EPA Persebaya tahun ini. Juga Rafly Bonyek pemain Bajul Ijo U-17 yang baru saja berkiprah pada Soeratin Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu Joe Raimundus Co-founder Ayo Indonesia mengatakan bahwa Liga Ayo ini kompetisi sepak bola antar pelajar tingkat SMA/SMK.

Penyelenggara event ini adalah Ayo Indonesia. Tahun ini mendapat sponsor McDonald’s Indonesia.

Baca Juga  Alhamdulillah, Keluarga Slamet Widodo Akhirnya Bersedia Pindah ke Rumah yang Lebih Layak

Ayo Indonesia adalah perusahaan (startup) IT yang fokus di pengembangan olahraga, melalui website dan aplikasi, yang fiturnya booking lapangan olahraga, cari lawan sparing, cari teman main, sampai dengan join kompetisi.

“Liga Ayo mulai digelar tahun 2016. Awalnya fokus komunitas usia 20 – 35 tahun. Mulai 2022 kemarin khusus SMA dimulai di Kota Bogor.” 

“Dan tahun ini berkembang di empat kota besar di Jawa, yakni Jakarta, Bogor, Bandung dan seri terakhir di Surabaya,” kata Joe.

Dikatakan, bahwa pemenang dari setiap kota akan masuk ke babak semifinal dan bertanding di lapangan milik Ayo Indonesia di Bogor namanya Teh Botol Ayo Arena.

“Di Bogor nanti empat tim dicari satu pemenang nasional. Setiap kota peserta hanya dibatasi 16 tim,” tambahnya.

Lebih jauh, Joe menceritakan inisiatif awal Liga Ayo. Karena pihaknya melihat ada kekosongan kompetisi sepak bola di tingkat pelajar khususnya SMA. 

Baca Juga  Tonton Internal Game Sepak Bola Porprov Surabaya, Tatag Triwibowo: Rugi Kalau Gak Juara!

“Kalau futsal sudah banyak sekali. Karena kita tahu bahwa untuk membuat event sepak bola itu lebih sulit daripada futsal.”

“Karena lapangan sepak bola terbatas. Tapi sekarang seperti di Jakarta, Bogor sudah banyak lapangan sintetis sepak bola. Bandung ada tiga. Cuma Surabaya yang belum ada. Makanya kita pilih Brawijaya,” tuturnya.

Ia mengungkapkan kalau di Bogor animonya tinggi. Dari kuota 16 tim, yang mendaftar 128 sekolah. Sehingga model pendaftarannya cepet-cepetan.

“Kita lihat acara lancar sukses. Kita harapkan tiap tahunnya ada,” ucapnya.

Sementara itu sistem yang dipakai adalah gugur. “Milih Surabaya karena fokus di kota besar tapi di Pulau Jawa termasuk rencana penambahan kota tahun depan, juga masih di Pulau Jawa,” ungkapnya. 

Untuk hasil kompetisi, sambung Joe, juga bisa dicek di aplikasi dan website Liga Ayo dotcom. “Pertandingannya juga ditayangkan live di youtube,” pungkasnya. (ads/har)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *