Ming. Apr 28th, 2024

Sekolah Adiwiyata dan Kampung Proklim di Surabaya Jadi Mentor

SEKOLAH ADIWIYATA: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (putih). (K9/KOMINFO)

SURABAYA (K9) – Pemkot Surabaya melalui DLH memberikan Penganugerahan Sekolah Adiwiyata 2023 dan Program Kampung Iklim (Proklim) 2022 di Graha Sawunggaling, Jumat (21/7/2023).

Sebanyak 74 penerima kategori Sekolah Adiwiyata, 1 kelurahan kategori Proklim Lestari, 9 kelurahan Proklim Utama dan 2 kelurahan Proklim Madya. Serta 1 pembina Proklim.

Wali Kota Eri Cahyadi menyerahkan langsung piagam penganugerahan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya mengatakan, sekolah dan kampung yang berhasil meraih piagam penganugerahan ini supaya menjadi contoh sekaligus mentor bagi sekolah dan kampung lainnya. 

“Jadi satu orang memegang beberapa perkampungan. Bukan hanya menjadi mentor saja, kalau sudah menjadi mentor juga harus ada anggaran untuk menjadikan mereka sebagai dosennya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi. 

Baca Juga  Guru Inklusif Kota Madiun Dapat Pelatihan PKM Dosen FIP Unesa 

Menurut Cak Eri, membangun Kota Surabaya bukan hanya dilakukan oleh pemerintah, atau dari atas ke bawah (top down). Akan tetapi membangun kota ini juga bisa dari bawah ke atas melalui gotong royong warganya. 

Oleh karena itu, ia menyampaikan pesan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendukung program adiwiyata dan proklim. 

“Kalau sudah bicara adiwiyata, saya minta seluruh sekolah khususnya negeri, supportnya harus ikut, karena apa? Ini akan mengubah cara berpikirnya anak-anak kita. Maka akan timbul rasa cinta terhadap lingkungan dan gotong royong,” ujar Wali Kota Eri. 

Baca Juga  Pertemuan Ketiga Fakhri Husaini, Sepak Bola Porprov Surabaya Dilatih Attacking Play and Finishing

Sementara itu, Kepala DLH Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, dari tahun 2009-2023, pemkot memiliki 367 Sekolah Adiwiyata.

Terdiri dari 271 tingkat kota, 44 tingkat provinsi, 18 tingkat nasional dan 34 tingkat mandiri. 

Hebi mengungkapkan, di Kota Surabaya masih ada sekolah yang belum masuk kriteria adiwiyata. Totalnya ada 845 sekolah yang terdiri dari 409 SD, 272 SMP, 158 MI dan 56 MTs.

“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita lakukan. Karena kita lambat dalam adiwiyata ini. Sehingga di tahun 2022 kami mengikuti instruksi Wali Kota Nomor 3 tahun 2022 tentang Pengembangan Sekolah Adiwiyata. Alhamdulillah di tahun 2023 ada 74 yang lolos adiwiyata,” ungkap Hebi.

Baca Juga  16 Pelaku Usaha Peduli Lingkungan Terima Anugerah Penghargaan Pemkot Surabaya

Dalam kesempatan yang sama, Kadispendik Yusuf Masruh berharap, semakin banyak sekolah yang ikut adiwiyata tahun di mendatang. 

Menurutnya, adiwiyata adalah bagian dari pembelajaran penting bagi siswa-siswi SD-SMP di Kota Surabaya. 

Yusuf juga mendorong para guru untuk memberikan edukasi dan wawasan kepada para siswa-siswi untuk peduli terhadap lingkungan di sekolahnya masing-masing.

“Harapan kami terus memotivasi, SMP swasta pun juga bisa berpartisipasi. Untuk apa? Ya pembelajaran anak-anak juga, di kurikulum merdeka pun bisa dikondisikan juga sesuai dengan minat anak-anak, misal masalah lingkungan, penelitian dan olahraga. Tentu akan kita tingkatkan terus,” pungkasnya. (*/kmf/har)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *