Klik9.com – Selain dikenal sebagai kota pendidikan dan kebudayaan, ternyata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga memiliki ragam destinasi wisata. Salah satunya Heha Sky View di Jalan Dlingo-Patuk, Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY.
Terdengar asing karena baru dibuka 2019 lalu, Heha Sky View menawarkan pesona alam dari ketinggian pegunungan dengan latar pemandangan Gunung Merapi.
Tempat wisata ini menjadi viral di media sosial sehingga ramai pengunjung lantaran pemandangan alam khas perbukitan yang instagramable.
Meski relatif masih baru, Heha Sky View mampu menarik perhatian para traveller atau wisatawan untuk datang berkunjung berburu foto cantik.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama alam nan mempesona ini wajib membeli tiket sekali masuk pada hari biasa, yakni Rp10.000 pukul 10.00-16.00. Dan pukul 16.00-21.00 tarifnya Rp15.000.
Namun saat berita ini ditulis, karena cuti bersama tanggal 26 Oktober – 1 November 2020 tarif dinaikkan Rp5.000.
Dari pengamatan, Heha Sky View sendiri sebenarnya adalah restoran tiga lantai yang dilengkapi dengan spot swafoto, di antaranya teras kaca, sky bridge dan kolam.
Bagi pengunjung yang ingin berpose di teras kaca akan dikenakan biaya Rp30.000 dan untuk jasa sewa foto Rp5.000.
Selain itu, di lokasi juga terdapat penjual aneka makanan dan minuman lainnya, semacam foodcourt yang semakin menambah semarak Heha Sky View, belum lagi alunan live musik dan aneka tempat bermain anak-anak.
Untuk sampai ke lokasi, pengunjung membutuhkan waktu tempuh perjalanan 43 menit atau 18,6 kilometer dari Pusat Kota Yogyakarta.
Dari pusat Yogyakarta tersebut ambil arah Jalan Wonosari, lalu lurus saja ke Timur sampai ke Piyungan dan menuju ke Bukit Bintang.
Tetap ikuti jalur tersebut hingga menemukan Pos PJR Patuk, lalu belok ke arah kanan sampai menemukan pertigaan. Sampai pertigaan ambil arah ke kanan dan tetap ikuti jalan hingga menemukan Heha Sky View.
Menurut penjual salah satu warung kopi yang menggelar dagangannya di area parkiran, sejauh 300 meter dari Heha Sky View mengatakan kalau hari libur pengunjung semakin membludak.
“Tiap hari libur sangat ramai, jualan saya habis, bahkan terpaksa dilakukan sistem buka tutup, baik akses jalan raya maupun masuk ke lokasi wisata,” tuturnya, Kamis (29/10) sore. (har)
