WISATA MANCING: Pengunjung Ekowisata Mangrove Gunung Anyar singgah di Lapak Warkop Bebek Mangrove melihat kawanan ikan beranak di Kali Bonagung, Minggu (23/8/2020) siang. (BM/HARUN)
SURABAYA (BM) – Minimnya informasi soal penutupan Ekowisata Mangrove Gunung Anyar, membuat pengunjung kecele dan terpaksa harus gigit jari, terutama yang datang dari luar kota, seperti yang terjadi, Minggu (23/8/2020) pagi. Puluhan wisatawan singgah di Lapak Warkop Bebek Mangrove.
Gelombang wisatawan yang terus mengalir tak lantas kecewa, sebab sedikit terhibur karena melihat warga Rusunawa Gunung Anyar, Surabaya sedang memancing kawanan ikan beranak yang ada di Kali Bonagung akibat air laut pasang.
Hal yang menarik perhatian tersebut, yakni cara memancing yang menggunakan bekas botol larutan penyegar, dan memakai umpan hasil adonan tepung terigu yang dicampur penyedap rasa ayam atau rasa sapi.
Mendadak dibanjiri pengunjung, lapak bebek itu pun langsung ludes jualan nasi bebek bungkus beserta gorengan yang dijajakan. “Alhamdulillah, ketiban berkah mangrove tutup. Tadinya saya pikir bakal sepi lapak saya,” ujar Harun, pemilik lapak.
Lapak itu sepintas nampak jualan nasi bebek bungkus saja, tetapi pengunjung boleh bertanya, sebab ternyata juga menjual menu-menu yang ada di warkop. Jangan kaget, kalau juga ada anak-anak yang bantu berjualan, sebab mereka adalah santri-santri yang belajar mengaji di rumah pemilik lapak. (run)