Suka Bermain Bola, Anak-anak Rusun Gunung Anyar Mangrove Ingin Punya Lapangan Sepak Bola

Anak-anak perempuan yang tinggal di Rusunawa Gunung Anyar begitu riang bermain futsal, Rabu (12/8) sore. (BM/HARUN)

SURABAYA (BM) – Ditiadakannya tahun ini tradisi perlombaan tujuh belasan dalam rangka memperingati HUT RI setiap Agustus akibat pandemi Covid-19 membuat banyak anak-anak kecewa. Apalagi, sudah berbulan-bulan mereka tidak masuk sekolah secara normal.

Untuk memompa kembali semangat beraktivitas anak-anak di Rusunawa Gunung Anyar, maka diadakan lomba futsal kategori putra dan putri yang diselenggarakan dalam sehari, Rabu (12/8) sore.

Kegiatan spontan itu, selain turut merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-75, juga sebagai wujud rasa syukur memperingati hari ulang tahun ke-14 M Kahfirossi.

Baca Juga  Penyandang Disabilitas Surabaya Tampil di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi

Selanjutnya, rangkaian acara diawali dengan makan nasi kuning bersama, kemudian lomba makan kerupuk dan ditutup dengan pertandingan futsal putra dan putri.

Untuk kelompok putri, tim Devi Ahmad di final unggul 1-0 dan keluar sebagai juara. Sedangkan kategori putra, pemain yang ikut Diklat Sepak Bola Dispora Kota Surabaya M Kahfirossi berhasil mengalahkan tim kakaknya sendiri, Kafila Simic dengan skor 4-2.

Melawan kakaknya Kafila Simic yang lebih berpengalaman, Kahfirossi tertinggal 1-2 di babak pertama. Namun, dengan tekat kuat, berhasil bangkit dan mengunci gelar juara.

Baca Juga  Fourfeo di Gununganyar Meriah Semua Tim Saling Mengalahkan 

Meski bertanding di atas lantai batako, hal itu tidak menyurutkan semangat anak-anak dalam bertanding. Apalagi, mereka memang tidak memiliki fasilitas olah raga memadai di rusun.

Perlu diketahui, di wilayah Kecamatan Gunung Anyar memang belum ada lapangan futsal maupun sepak bola. Padahal, Surabaya yang disebut-sebut ibu kotanya sepak bola, dan sebentar lagi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, seharusnya punya lapangan sepak bola di setiap wilayah.

“Kami senang bisa main futsal, meski lapangan berbahaya. Sebab, anak-anak di rusun sudah terbiasa berlarian naik turun tangga, sehingga fisik mereka kuat dengan sendirinya,” ujar M Kahfirossi.

Baca Juga  SSB PSG Unika Kalah 2-3 dari SSB Bintang Muda Kediri pada Ujicoba Perdana

Mewakili rekan-rekannya, de Rossi, biasa disapa, berharap ada perhatian dari pemerintah kota soal nasib anak-anak di Rusunawa Gunung Anyar. “Di sini, terpencil dari perkotaan, tidak ada jaringan internet, jadi kalau sekolah online kesusahan, kami juga ingin olah raga agar sehat dan jauh dari Covid-19,” pungkasnya. (run)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?