BUNGKUS: Nasi Bebek Bungkus Mangrove terlihat berada di tengah-tengah rapat penetapan pengurus Aliansi Wartawan Surabaya di Ekowisata Kebun Raya Mangrove, Gunung Anyar, Surabaya, Sabtu (24/10/2020) siang. (BM/IST)
SURABAYA (BM) – Nasi Bebek Bungkus Mangrove turut menjadi saksi bisu prosesi deklarasi Aliansi Wartawan Surabaya (AWS) di Joglo Mucronata, Ekowisata Kebun Raya Mangrove, Gunung Anyar, Surabaya, Sabtu (24/10/2020) siang.
Kehadiran nasi bebek bungkus dengan harga relatif murah itu tak luput dari jasa Ketua AWS terpilih Martudji yang meminta ketersediaan konsumsi pada saat acara deklarasi yang pembayarannya direncanakan patungan.
Namun beruntung, AWS punya beberapa wartawan senior yang memiliki sikap dan jiwa dermawan, salah satunya yakni Nurdin Longgari. Sebanyak 40 bungkus nasi bebek, 100 gorengan, satu dus air mineral, serta satu teko kopi hitam, semuanya ia yang bayar.
AWS merupakan organisasi wartawan yang baru saja dideklarasikan oleh puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik di Kota Surabaya setelah sejak 2014 silam telah menjadi bahan pembicaraan.
Namun, pertemuan kali ini telah disepakati untuk secepatnya diurus legalitas formalnya.
Rapat yang diikuti sejumlah pentolan dan pengurus lama itu kuorum secara aklamasi kembali mempercayai Martudji sebagai Ketua AWS, Sekretaris Amar Bachan, Bendahara Mega detikNews.
Sementara itu, Nurdin Longgari dan Tri Karyono diberikan kehormatan sebagai dewan penasehat bersama sejumlah nama-nama wartawan senior lainnya untuk duduk di posisi kepala-kepala bidang.
“Saya mengikuti bahasan-bahasan rencana itu (semangat pembuatan aliansi). Namun, entah karena kesibukan dan berbagai hal, perjalanannya tersendat, dan hari ini kembali saya diundang di tempat ini,” beber Nurdin Longgari.
Untuk itu, dirinya berpesan agar legalitas AWS segera diurus, seiring dengan itu kegiatan lainnya juga menanti untuk dilaksanakan, misalnya segera digelar rapat kerja dan rencana kegiatan setahun ke depan.
“Segera daftarkan AWS ke notaris, kemudian dilakukan pengukuhan agar diketahui khalayak termasuk oleh instansi,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua AWS Martudji mengatakan bahwa dibentuknya AWS selain wadah bagi wartawan yang beraktifitas di Surabaya, juga merupakan wadah mengekspresikan kreativitas.
“Ini wadah bagi pekerja media atau wartawan, mereka siapa? Mereka adalah yang beraktivitas menjadi wartawan di Surabaya. Di wadah ini, selain bertukar berbagai hal, rekan-rekan bisa berkreasi, di luar kesibukannya, tentu aktivitas yang bermanfaat baik untuk internal dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat serta pihak-pihak lain,” urai Tudji, sapaannya.
Senada dengan Bang Nurdin, Tudji kembali menekankan langkah lanjutan, yakni terbitnya legalitas organisasi. Sebab dengan landasan legalitas itu, maka visi misi termasuk cita-cita untuk mensejahterakan seluruh anggota AWS akan bisa tercapai.
“Sambil berjalan, kita fokus ke legalitas dulu, ini tim khusus sedang membentuk AD/ART,” timpalnya. (run)