KLIK9.com – Bermaterikan kombinasi pemain senior sarat pengalaman dan pemain muda bertalenta, tim bola voli putri Bank Jatim optimis meraih hasil maksimal dalam turnamen Livoli 2022 di Banyuwangi mulai Selasa, 11-16 Oktober mendatang.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim Edi Masrianto kepada awak media saat pelepasan tim voli putri, Jumat (7/10) siang di Kantor Bank Jatim, Raya Basuki Rahmat, Surabaya.
Dikatakan Edi, bahwa setiap tim pasti ingin menang tanpa kecuali Bank Jatim juga sama. Tetapi yang lebih penting, ini sebagai ajang pemanasan karena baru mulai setelah libur pandemi.
“Jadi masih perlu warming up supaya tidak jadi beban, harus main yang baik dengan performa yang baik, hasilnya pasti jadi pemenang. Tapi, kalau tujuannya menang, pasti hasilnya kacau, karena sudah lama tidak ada pertandingan. Ini baru dimulai lagi,” katanya.
Edi berpesan, agar bisa menjaga nama baik Bank Jatim. “Kalau kalian profesional di voli ini, ya lakukan yang terbaik. Pasti nanti suaranya penonton macam-macam, harus fokus main terbaik. Target tetap menang dan juara,” tegasnya.
Edi mengajak menengok ke belakang, dijelaskan beberapa bulan terakhir Bank Jatim memang memberikan perhatian kepada anak muda, seperti mensponsori konser West Life. “Itu juga kan anak-anak muda, karena potensi anak-anak muda ini juga banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, bagi Bank Jatim bukan asal (muda) tapi mereka yang muda yang berprestasi. Ke depan Bank Jatim akan melakukan perubahan (regenerasi).
“Persaingan terutama dengan Petrokimia sama-sama ada pemain Timnas. Tidak melihat orang (lawan), tapi persaingan itu sebenarnya dengan diri sendiri, kalau dengan orang lain itu kan sebenarnya hanya sparing partner,” tuturnya.
Dia menekankan, harus bisa me-manage diri sendiri. “Saya tidak melihat apakah itu Petro, PLN, tapi persaingan kita ya teman-teman tim sendiri, teman-teman di Bank Jatim sendiri. Nanti pelatih yang akan me-manage dengan Mega sebagai kapten. Bahwa kita bisa lebih baik dari mereka sebagai sparing partner,” tukasnya.
Edi memaparkan, bahwa peluang semua (pemain) sama. “Apakah senior lebih bagus dari yang muda, nggak juga, yang muda fisiknya lebih baik. Apakah yang muda lebih baik, nggak juga, karena mereka kurang pengalaman. Nah, kita kombinasi pemain senior yang masih kita ajak. Kita second layer-nya, kita siapkan kita mix disitu. Maka itu, peran pelatih sangat membantu pertandingan,” paparnya.
Sementara itu, pelatih tim putri Labib membeberkan lawan yang perlu diwaspadai, yakni Petrokimia. Kalau Jakarta TNI AL dan Cita Solo masih bisa diatasi. Karena Petro juga banyak pemain nasional seperti Bank Jatim.
“Kita coba yunior dulu, tapi kalau keadaan mendesak, maka yang senior kita turunkan. Soal mental tanding yang muda juga sudah teruji, misalnya Ajeng juga sudah pernah masuk tim nasional yunior,” jabarnya.
Masih Labib, kalau yang yunior sudah bergabung selama dua bulan. “Mudah-mudahan saat pertandingan nanti sudah terbentuk mentalnya. Yang yunior regenerasi dimainkan dulu, baru senior. Mengusung pembinaan pemain muda bukan comotan kayak tim lain,” ucapnya.
Tak mau ketinggalan, Kapten tim Megawati Hangestri, juga memberikan nasehat yuniornya. “Pesan saya sih, yang yunior bisa mengikuti seniornya, kayak karirnya bisa mencontoh ke depannya. Kalau lawan semua perlu diwaspadai, karena jarang ketemu, banyak lawan senior disana, tapi yang penting nggak boleh lengah,” ujarnya.
Namun, pemain Timnas Sea Games 2022 ini yakin dengan latihan dan ujicoba yang sudah dijalani selama ini, timnya bakal kompak dan diberikan kemenangan. “Pertama kali sebagai kapten, deg-degan pasti, tapi harus bisa membawa yunior dan senior, jadi kalau ada apa-apa bisa tanya yang senior,” pungkasnya. (har)