Laporan: Galih Imam Trijono MPd | Editor: Harun Effendy
SIDOARJO (KLIK9.COM) – Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November oleh Bangsa Indonesia. Dalam upaya untuk memperingati Hari Guru Nasional, SD Al Muslim, Waru, Sidoarjo mengundang Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Beliau adalah tokoh nasional yang terkenal dengan manajemen qolbunya.
Tujuan mengundang Aa Gym ini adalah untuk mengingatkan bahwa peran pendidikan dari orang tua sangatlah penting. Apalagi di era pandemi seperti ini, dimana proses belajar dilakukan secara online melalui jaringan internet atau dalam istilahnya PJJ (pembelajaran Jarak Jauh).
Dengan PJJ, guru dalam mendidik siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung, sehingga guru, siswa dan orang tua belajar, bertemu dalam bantuan teknologi internet.
Peranan guru secara tidak langsung agak berkurang, karena guru dan siswa tidak bertemu secara langsung. Sehingga peranan orang tua sangatlah besar untuk memotivasi anaknya, agar tetap semangat dalam belajar walaupun menggunakan jaringan internet.
Guna menambah pemahaman, bagaimana seharusnya peranan orang tua dalam menjadi guru bagi anak-anaknya, Sekolah Dasar (SD) Al Muslim mengundang Aa Gym untuk memberi tausiyah dengan judul “Rumahku Madrasahku”.
“Dengan terselenggaranya kegiatan tausiyah bersama Aa Gym ini, kami berharap bisa menjadikan tambahan ilmu dan pemahaman tentang pentingnya peranan orang tua sebagai figur atau suri tauladan bagi anak anak,” kata Ustaz Galih Imam Trijono MPd selaku ketua panitia.
Pelaksanaan tausiyah diselenggarakan secara online melalui media Zoom Meet, Sabtu (27/11/2021). Pertimbangannya, ketika hari Sabtu banyak wali murid atau sekolah libur, dengan harapan para undangan bisa mengikuti kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan tetap sesuai protokol kesehatan, meskipun tidak mengundang massa dalam jumlah banyak.
Kegiatan diawali pra acara yang diisi dengan pengenalan PPDB atau penerimaan peserta didik baru dan adanya PGP (pay get parent), dimana orang tua siswa yang mendaftarkan siswa ke SD Al Muslim mendapatkan reward.
Selanjutnya diisi pembacaan Alquran disertai dengan sari tilawah yang dibacakan oleh siswa SD Al Muslim kelas 4. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Sekolah Ustazah Fatimatuz Zahra.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan, rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Dengan demikian, orang tua merupakan guru pertama dari anak. Ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak.
“Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang bersabda bahwa tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata Krama yang baik (HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim),” terang Ustazah Zahra.
Pendidikan yang utama untuk anak-anak adalah pendidikan yang melibatkan peranan orang tua, yang dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, wajar jika pembinaan pendidikan itu, kita mulai dari rumah, keluarga dan lingkungan terdekat dari anak-anak, dimana anak-anak dibesarkan dengan limpahan cinta dan kasih sayang yang tulus dari para orang tua dan keluarga.
Keluarga, merupakan tempat pertama, dimana sifat-sifat kepribadian anak tumbuh dan terbentuk dengan cepat. Seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak, sangat bergantung pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga, dimana anak dibesarkan.
Kelak, kehidupan anak tersebut juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya, sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun di masyarakat.
Karenanya, melibatkan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) sangatlah penting. Peran serta orang tua atau bimbingan orang tua merupakan dukungan untuk tumbuh kembang anak sampai anak memasuki dunia dewasa.
Kegiatan Zoom Meet ini dioperasikan oleh ustaz dan ustazah SD Al Muslim di ruangan yang khusus untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seminar dan dibantu oleh tim IT, tim PSB (Pusat Sumber Belajar) dari Yayasan Al Muslim.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, terutama yang mengikuti kegiatan ini, sehingga menjadi masyarakat Indonesia menjadi lebih mulia akhlak dan akademiknya. Salam merdeka belajar!,” pungkas Ustazah Zahra. (lih/har)