Jum. Mar 29th, 2024

Diwarnai Gigit Pinggang, Pegulat Jatim Kembali Sumbang 3 Medali

By Klik9com Okt 14, 2021 #Gulat #Medali #PON
TUNTAS: Ekspresi Hasan Sidik (merah) setelah memenangkan medali emas gulat nomor 60 kg, Rabu (13/10/2021) di GOR Futsal Dispora, Merauke. (Dok FUAD)

Klik9.com – Jika di dunia tinju ada insiden gigit kuping, di cabang olahraga gulat ada insiden gigit pinggang. Ini terjadi di arena gulat PON XX Papua 2021 di GOR Futsal Dispora Merauke,  Rabu (13/10/2021). 

Meski begitu, tiga pegulat andalan Jawa Timur masih bisa meraih tiga medali. Medali emas diraih Hasan Sidik dari Gaya Grego Roman kelas 60 kg setelah menumbangkan pegulat Kalimantan Timur.

Emas yang disumbangkan Hasan Sidik juga membuat tim gulat Jatim memenuhi targetnya, yakni enam medali emas.

Baca Juga  Jaring Pemain PON XXI/2024, PSSI Jatim Terjunkan Tim Pencari Bakat di Pra Porprov Jatim VII/2022

Bertarung di kelas 60 kg, Hasan Sidik tidak banyak menemui kesulitan untuk merebut medali emas saat mengalahkan Suparmanto pegulat Kaltim di final dengan skor 5-2 setelah bermain dua babak penuh. Sehingga pegulat kaltim harus puas dengan medali perak. Perunggu di kelas 60 kg ini untuk pegulat Jawa Barat Hamdian Rachmat.

Usai pertandingan pegulat yang kini sudah berusia 32 tahun ini mengaku senang dengan apa yang didapat pada PON XX Papua kali ini. Sebab ini adalah medali emas kedua bagi Hasan Sidik selama mengikuti PON termasuk PON XIX 2016 Jabar.

Baca Juga  Tim Futsal PON Jatim Kembali Raih Hasil Imbang 1-1 Lawan Banten

“Alhamdulillah, PON kali ini masih diberi kesempatan untuk mempersembahkan medali emas untuk Jawa Timur. Ini merupakan emas kedua setelah PON XIX-2016 Jabar. Sebelumnya, di PON XVIII dan PON ke XVII hanya menyumbang medali perak dan perunggu,” terang pegulat berusia 32 tahun ini.

Sayangnya, sukses Hasan Sidik tidak diikuti dua pegulat Jatim lainnya, Supriyono dan Arief Suryo Wijoyo. Supriyono hanya bisa menyumbang medali perak, sedangkan medali emas “diserahkan” kepada pegulat Andhika, Kalimantan Timur.

Untuk diketahui, partai final antara Supriyono dan Andhika tidak dipertandingkan oleh panitia. Tim Jatim memilih tidak main atau mundur. 

Baca Juga  Sambut Muskot FORKI Surabaya, Ozzie Janji Bawa Karateka ke Kancah Dunia

Penyebabnya, karena saat Supriyono tampil di partai semifinal berhadapan dengan pegulat Papua, terjadi insiden memalukan yang dilakukan oleh pegulat tuan rumah. Pinggang atas bagian kiri Supriyono digigit hingga luka cukup parah.

Meski mendapat gigitan, Supriyono tetap berhasil mengalahkan Papua di detik-detik terakhir dan berhak masuk final. 

Mengingat luka gigitan yang dialami Supriyono cukup parah dan berpengaruh besar pada kekuatan urat bagian kiri, demi kebaikan sang atlet, pelatih gulat Jatim pun tidak menurunkannya, dan menyerahkan medali emas kepada Kalimantan Timur. 

Sementara satu pegulat Jatim lainnya, yakni Arief Suro Wijoyo hanya mampu meyumbang medali perunggu setelah mengalahkan pegulat Bengkulu, Tri Wahono. (*)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *