[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Geluti Bisnis Kuliner akibat Pandemi, Kini Nasi Bakar Echo Food Lidiawati Banjir Pesanan

KULINER: Nasi bakar produksi Echo Food, Sabtu (18/12/2021) di Perum Quality Riverside B8/3, Krian, Sidoarjo. (KLIK9/ISTIMEWA)

KLIK9.COM – Nasi bakar merupakan salah satu kuliner khas Jawa. Komposisinya nasi yang diisi lauk sesuai selera, ditabur daun kemangi agar lebih sedap, kemudian dibungkus daun pisang dengan ukuran mulai mini, hingga jumbo.

Setelah dibungkus rapi, selanjutnya dipanggang sampai daun pisang berubah warna kecoklatan, bahkan sedikit hangus terbakar.

Umumnya, nasi bakar bisa dijumpai di warung angkringan. Namun, belakangan juga mulai dijajakan pada booth di pinggiran jalan. Tak cukup di situ, produksi rumahan pun juga mulai melirik kuliner satu ini, di antaranya Echo Food.

Baca Juga  Terbantu Transaksi Online, Omzet Penjualan Ayam Goreng Ny Suharti Naik Selama Masa Pandemi

Setiap harinya, pemilik Echo Food Lidiawati dibantu suaminya sedikitnya membuat 30-50 bungkus nasi bakar dengan varian rasa sesuai pesanan pelanggan.

Meski belum mendaftar di aplikasi makanan online, produsen kuliner rumahan yang beralamat di Perum Quality Riverside B8/3 Krian, Sidoarjo tersebut telah memiliki banyak pelanggan hingga Surabaya.

“Di sini, ada kelompok UMKM, sehingga sudah terorganisir dengan baik pemasarannya, tinggal telpon, sudah bisa dikirim. Tetangga juga buat menu berbeda. Dan, pesanan sehari sebelumnya baru bisa saya siapkan,” terang ibu dua anak perempuan ini.

Baca Juga  Bina IKM Sepatu, Pemkot Mojokerto Jadikan Alas Kaki Daya Tarik Wisata

Saat awak media diberikan kesempatan mencicipi. Rasanya memang enak, perpaduan aroma wangi kemangi dan bumbu pedas yang pas dari ikan tongkol, benar-benar menggugah selera.

“Ada banyak varian rasa, tergantung pesanan, ada yang mini, ada yang jumbo atau komplit. Dan yang disukai pelanggan biasanya lauk ikan lele,” terang Lidiawati, Sabtu (18/12/2021) di kediamannya.

Semula dia terjun di bisnis ini karena situasi pandemi saat suaminya berhenti bekerja. Tetapi, kini nasi bakarnya mulai laris diserbu pelanggan.

“Suami sudah kembali bekerja, jadi cukup kuwalahan kalau pesanan banyak, tapi suami tetap ikut bantu bangun pagi-pagi, ikut memanggang,” tuturnya. (haruneffendy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?