Perwakilan Dari Berbagai Instansi Dan Institusi Yang Hadir Dalam Sosialisasi Tol Laut Di Surabaya, Rabu (18/11/2020) Pagi. (BM/IST)
SURABAYA (BM) – Dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang pengelolaan Jaringan Logistik Angkutan Barang dan Kontainer yang diangkut melalui layanan Kapal Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Regional Jawa Timur bersama-sama dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan acara Sosialisasi dan Diskusi yang membahas tentang Hub dan Spoke Tol Laut di Provinsi NTT.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Ruang VIP Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara mulai pukul 09.00 WIB, Rabu (18/11/2020) kemarin.
Sekitar 30 orang perwakilan hadir dari berbagai instansi dan institusi terkait seperti PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Regional Jawa Timur, Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kepala Distrik Navigasi Klas I Tanjung Perak Surabaya, PT PELNI (Persero), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya, Dinas Peternakan Kota Surabaya, Perum Bulog Kota Surabaya, CV Piala Mas dan CV Mitra Utama.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Onny Djayus, CEO PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Regional Jawa Timur menyatakan antusiasnya bahwa Kebijakan Integrasi Logistik melalui Tol Laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akan dapat tetap berjalan lancar, demikian pula di pelabuhan regional lainnya di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) seperti di Pelabuhan Tenau-Kupang yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Arif Toha menyatakan bahwa agenda kegiatan sosialisasi dan diskusi ini diselenggarakan sebagai tanggung jawab Dirjen Perhubungan Laut untuk memonitoring dan mengevaluasi Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Barang di Laut untuk tahun anggaran 2020.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk menggali sumbang saran dari seluruh peserta rapat bagi perbaikan Kebijakan Tol Laut untuk kedepannya.
Selain itu, agar seluruh peserta rapat dapat mengetahui permasalahan aktual yang sedang terjadi dalam layanan Angkutan Logistik Barang dan Kontainer melalui kapal laut termasuk komoditi apa saja yang sedang menjadi primadona perdagangan di wilayah Republik Indonesia. (*/run)