[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Sekolah Negeri Tepis Anggapan Dispensasi Siswa Atlet Dipersulit?

Sekolah Negeri
SEKOLAH NEGERI: Uji coba EPA Bhayangkara vs Soeratin Bajul Ijo, Jumat (4/8/2023) pagi di stadion Polda Jatim Surabaya. (Dok. HARUN)

SURABAYA (K9) – Musim kompetisi sepak bola remaja nasional 2023 Piala Soeratin, juga Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 Indonesia makin dekat.

Bagi klub-klub dengan nama dan tradisi besar terutama yang mematok target tinggi mulai berlomba-lomba menggelar latihan intensif.

Hal itupun mempengaruhi intensitas sekolah para pemain khususnya yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah negeri.

Sulitnya izin tidak masuk di sekolah SMA negeri menjadi ‘momok’ klasik bagi siswa maupun wali murid setiap tahunnya. Benarkah?

Bahkan, tidak sedikit orang tua yang terpaksa memasukkan anak-anak mereka ke sekolah swasta. Tujuannya jelas, agar izinnya mudah.

Apalagi, sejumlah sekolah swasta diketahui, telah membuka kelas khusus olahraga. Sedangkan sekolah negeri hanya memiliki satu SMANOR.

Berikut penelusuran wartawan menemui beberapa sumber. Berharap ke depan prestasi akademik dan non akademik bisa sejalan.

Mewakili Kepala Sekolah Moh Zainuri, Humas SMA Negeri di kawasan Kenjeran Wahyu Nur Sasi mengatakan bahwa PBM pasca pandemi kembali luring.

“Pembelajaran selepas pandemi tatap muka penuh. Jadi anak-anak langsung full tatap muka,” katanya, Jumat (18/8) siang.

Kendati demikian, di sekolahnya tak kenal durasi izin bagi siswa berprestasi. Artinya selama ada komunikasi dengan orang tua, asosiasi nya, atau PB nya. 

Baca Juga  Maradona Si Tangan Tuhan Meninggal Usia 60 Akibat Serangan Jantung

“Itu sebenarnya kalau ada komunikasi, izinnya tidak sulit,” tuturnya.

Tapi kalau ada perubahan-perubahan, seperti jadwal tanding atau TC, tidak bisa meninggalkan latihan. Maka harus komunikasi lagi, timpalnya.

“Jadi tidak izin sekali itu, untuk bertanding juga. TC juga. Jadi bisa menyiasati usai latihan pagi, masuk sekolah. Setelah itu, izin latihan (lagi),” terangnya.

Akan tetapi, kalau ada perubahan pertandingan maupun TC yang tidak bisa ditinggalkan. Maka itu harus komunikasi lebih lanjut ke sekolah. Jadi ada kejelasan lagi.

Ia menegaskan, kalau SMA nya sangat mendukung prestasi siswa. Menurutnya, di sekolah pinggiran, kalau dari sisi akademik mungkin masih ‘sulit bersaing’ dengan sekolah-sekolah ‘kompleks’.

“Paling nggak kalau ada siswa punya prestasi non akademik, tetap kita dukung. Tetapi komunikasi sekolah dengan orang tua sama-sama enak, kita tidak mempersulit,” urainya.

Sekolah menyiasati, agar tidak ketinggalan tugas. Maka siswa harus aktif bertanya kepada guru masing-masing mapel yang ketinggalan.

“Anak-anak prestasi ini harus jemput bola, sering bertanya kepada gurunya masing-masing. Tanya soal tugas yang ketinggalan tadi,” jelas Sasi.

Supaya ketika mereka meninggalkan pelajaran, karena harus bertanding, maka itu bisa menutupi pelajaran, imbuhnya.

“Intinya tidak ada masalah soal izin tidak masuk sekolah bagi siswa berprestasi non akademik. Hanya soal komunikasi saja,” tandasnya.

Baca Juga  Kiper Excelino Clean Sheet, Bajul Ijo FC Unika U-13 Menang Telak

Sebelumnya, sumber SMA kompleks menyatakan, bahwa di sekolah ini, kalau ada atlet. Maka dapat dispensasi khusus terkait kehadiran luring di sekolah.

“Terutama jika waktunya persiapan maupun lomba. Pembelajaran yang harus diikuti siswa tersebut, bisa hybrid, susulan, atau bentuk lain sesuai kondisi,” terang sumber, Rabu (16/8).

Artinya, sambung sumber, pihak sekolah fleksibel tergantung kebutuhan siswa. Yang terpenting siswa tersebut tetap ada keterlibatannya dalam PBM. Tidak satu tahun full sama sekali tidak mengikuti PBM.

Ia mengungkapkan, di sekolahnya banyak atlet dari berbagai cabor. 

“Alhamdulillah selama ini tidak pernah ada masalah antara sekolah dan siswa atlet ada komitmen yang disepakati bersama.”

“Sekolah harus tetap memberikan support untuk karier siswa. Dan siswa sendiri juga komitmen dengan tanggung jawabnya sebagai siswa, otomatis dengan segala keterbatasannya.,” ujarnya.

Ia berdalih, karena siswa atlet ini harus dapat perlakuan khusus dari sekolah. Maka jangan sampai siswa merugikan pihak sekolah. 

“Misalnya sampai menimbulkan kecemburuan dengan siswa lainnya,” tutupnya singkat.

Terpisah, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Surabaya dan Sidoarjo Lutfi Isa Anshori menyebutkan, untuk izin itu kewenangan masing-masing kepala sekolah.

Memang permasalahannya begitu. “Kalau sekolah negeri aturan memang ketat. Ada batas toleransi untuk izin. Kecuali sekolah negeri yang keolahragaan, SMANOR,” ucapnya, Selasa (15/8).

Baca Juga  Pembangunan Tiga Lapangan Latihan Piala Dunia U20 di Samping GBT Mulai Dikerjakan

Kalau menemui jalan buntu manakala komunikasi dengan sekolah, maka ia menganjurkan solusinya mencari sekolah swasta yang bisa memahami kegiatan tersebut.

“Tergantung kebijakan sekolah,” timpalnya.

Ia mencontohkan perlakuan pemain nasional Marselino di sekolah Jl Argopuro Sawahan, kalau itu proses pembelajaran hybrid, kombinasi antara daring dan luring, ungkap Lutfi.

Nah, persoalannya saat ini banyak sekolah telah kembali ke PBM luring, tatap muka langsung. Terutama pasca pandemi ini.

Apa yang terjadi selama ini, banyak wali murid awam, memilih sekolah swasta yang gampang izin. Miris, kalau sudah sekolah negeri, dan terpaksa pindah.

Di atas sudah jelas, tidak hanya di sekolah swasta. Tren saat ini, sekolah-sekolah negeri, di eranya sekolah merdeka. Bahwa prestasi non akademik siswa, juga sama pentingnya dengan prestasi akademik.

Jadi, buat para orang tua, wali murid, hendaknya lebih bisa mengkomunikasikan kepada pihak sekolah terkait prestasi non akademik anak-anak mereka.

Harapannya satu dan sama, bagaimana anak-anak generasi bangsa di masa depan. Selain cakap secara akademis, juga punya keterampilan non akademik, yang menunjang masa depannya.

Bukan seperti yang sudah-sudah. Mantan atlet nasional, di hari tuanya kesulitan ekonomi. Hal ini dapat terhindar, jika sekolah dan wali murid terjalin komunikasi yang baik. Mendukung siswa terus berprestasi. Semoga, aamiin. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?