Duet Faruk Guterres Dan Siswanto Menjadi Benteng Yang Sulit Ditembus Boran FC Lamongan. (FOTO:HARUN)
KLIK9COM, SURABAYA – Kesebelasan SamRat FC Referee Surabaya keluar sebagai juara pertandingan persahabatan Trofeo Pantura Wasit Se-Jawa Timur di Lapangan Gelora Putra Lakarsantri (GPL), Sabtu (2/1/2021) pagi. Gelar itu dipastikan usai melibas 4-1 Boran FC Lamongan.
Boran FC Lamongan yang baru saja dikalahkan 0-2 Giras FC Gresik di game kedua, langsung tancap gas manakala berhadapan dengan SamRat FC di laga pamungkas.
Namun, serangan sporadis Boran FC meninggalkan celah di barisan belakang dan hampir kecolongan dari tuan rumah, andai saja tidak ditiup ofsaid wasit.
Di pertandingan ini, Manajer Pudji Wahjono SH sengaja menurunkan pemain lapis dua, harapannya masih mampu mengimbangi permainan Boran FC yang baru saja kelelahan dicukur Giras FC Gresik.
Kali ini, prakiraan Syech Pudji, sapaannya, sedikit meleset. Sebab, Boran FC justru mampu mencuri gol ke gawang Purwoko di menit 20 setelah Faruk Guterres meninggalkan pos menyisakan Siswanto. Apalagi, SamRat FC kalah penguasaan bola. Ini seolah menjadi mimpi buruk.
Tertinggal 0-1, SamRat FC harus berpikir menyamakan kedudukan untuk menjadi juara karena kalah gol agregat dari Giras FC Gresik, 4-3, sedangkan tim wasit Surabaya, 3-3. Oleh sebab itu, Musyafak, dkk minimal wajib seri.
Aroma juara SamRat FC tercium manakala penyerang kiri kelahiran Jombang, Qodem Jaelani dijatuhkan pemain bertahan Boran FC di kotak terlarang. Eksekusi pinalti menit 30 berhasil dimaksimalkan Faruk Guterres sebagai jawaban kesalahan di awal babak, skor imbang 1-1.
Seolah mendapatkan suntikan energi, Syech Pudji memasukkan pemain-pemain utama untuk memperkuat lini tengah, sebut saja Septian Nugraha, Alfiyan Toni, Musafak dan M Rifai. Tak butuh lama, SamRat FC berbalik unggul 2-1 lewat sepakan kaki kanan penyerang Deni Nurhidayat menit 35.
Terlihat kehabisan bensin, Qodem Jaelani ditarik keluar digantikan penyerang murni Harun Effendy. Memiliki karakter sama dengan Deni Nurhidayat, menjadi pertimbangan manajer untuk memasukkan penyerang gantung.
Sangat efektif. Melakukan sedikit pergerakan, King Harun, biasa disapa berhasil mencari tempat kosong untuk menyambar dengan kaki kirinya umpan terukur Deni Nurhidayat menit 38, gol skor berubah 3-1.
Tertinggal dua bola, Boran FC terlihat kocar-kacir dan terus ditekan SamRat FC. Dua menit jelang bubaran, kemenangan tuan rumah yang perkasa tak terbendung. Pergerakan tanpa bola King Harun membuka ruang bagi bek kanan M Rifai yang melakukan overlaping menjemput umpan mendatar Alfiyan Toni dari sisi kanan pertahanan Lamongan, dan gol.
Usai pertandingan, Syech Pudji mengaku gembira. “Hasil akhir tidak penting. Tapi yang penting menang,” katanya disambut gelak tawa rekan-rekan SamRat FC.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini menyampaikan terima kasih kepada Giras FC dan Baron FC. “Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan di Surabaya. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan tempat maupun hidangan,” timpalnya saat menutup acara.
Pudji berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan. “Di sini kita jalin silaturahmi, mencari sehat, dan semoga tidak ada kluster (Covid-19) usai pertandingan ini. Untuk itu, kami tunggu pertemuan berikutnya di Lamongan,” tutupnya.
Sukses ini juga tak luput dari kerja keras tuan rumah M Nizar yang ketempatan. “Saya ucapkan terima kasih atas dukungan teman-teman wasit sehingga acara berjalan lancar,” ucap wasit nasional ini.
Dengan hasil tersebut, SamRat FC menjadi pemuncak klasemen total 6 poin, disusul Giras FC total 3 angka, dan di urutan buncit Boran FC tanpa nilai. (han)