Kiper Unika FC Bajul Ijo, M Rafid Zafran Pranaja Pernah Perkuat Persebaya U-12 di Usia 10 Tahun

PERCAYA DIRI: Penjaga Gawang Unika Bajul Ijo U14, M Rafid Zafran Pranaja di Lap Jimbaran Wetan, Sidoarjo. (K9/HARUN)

Klik Sembilan Peduli

SIDOARJO, Klik9.com – Sukses Unika FC Bajul Ijo menjuarai dua even bergengsi dalam dua hari, yakni Jimbaran Wetan Ramadan Cup U-14, Minggu (2/5/2021) dan Unika Trofeo Piala Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya U-15, Senin (3/5), tak lepas dari peran salah satu pemain pilar di bawah mistar gawang, M Rafid Zafran Pranaja.

Pengalaman kiper kelahiran, Mojokerto, 15 November 2008 itu menjadi energi positif bagi rekan-rekannya untuk lebih percaya diri dalam menjalankan skema serangan. Pasalnya, Rafid, memiliki kemampuan melakukan penyelamatan dari kebobolan.

Dia terlihat lebih matang dari usianya, saat berada di atas lapangan, sehingga tak jarang Rafid dimainkan dengan para pemain yang usianya lebih tua darinya, seperti saat memperkuat Unika U-15, kelahiran 2006.

Baca Juga  Mamak Alhadad dan Pelatih Indonesia Timba Ilmu Sepak Bola ke Turki

Bukan tanpa alasan, Rafid memang sudah terbiasa bermain bersama pemain lebih tua usai sejak ia masih 10 tahun, memperkuat Persebaya U-12, tahun 2019 silam. Bahkan, acapkali ia harus tampil sebagai kiper tunggal.

Petualangan sepak bola Rafid di Surabaya, dimulai saat ia di SSB asalnya, Menanggal FC Mojosari, Mojokerto. Pada saat itu, ada seleksi untuk ikut Kompetisi Internal Persebaya bersama Klub Sasana Bakti (Sakti). Dari sini, nama dia diperhitungkan, dan masuk skuat Persebaya U-12.

Di Persebaya ini, Rafid bertanding pada ajang Piala Menpora 2019 silam. Dan, pada waktu itu, ia bersama rekan-rekannya berhasil membawa Persebaya menjadi Runner-up di Malang. Namun, Pandemi juga membuat karirnya ikut tersendat, karena dihentikannya semua ajang kompetisi sepak bola.

Baca Juga  FAJI Jatim Siap Gelar Kejurnas Arung Jeram 2022 Probolinggo

Kini, anak pasangan Dawah Yuanis dan Yuana Eka itu, melanjutkan karir bersama Unika FC Bajul Ijo. Yang mana, tim ini juga banyak alumni Persebaya U-12 dan tambahan beberapa pemain bertalenta lainnya.

Di Unika, Rafid punya kompetitor yang juga sama baiknya. Namun, nampaknya tim pelatih mempertimbangkan jam terbang tiga bersaudara ini. Selama ia siap bermain, maka pelatih tak segan-segan menurunkan di partai-partai krusial terlebih dahulu.

Seperti halnya, saat di penyisihan Jimbaran Wetan Ramadan Cup, Rafid sempat mengalami penurunan performa, hingga sempat dicadangkan pada laga berikutnya. Namun, saat final, pelatih memberikan dirinya kepercayaan, karena kiper satunya absen, dan ia pun menjawab dengan permainan luar biasa.

Baca Juga  Songsong Turnamen Futsal HJKS 729, SSB Gubeng Perjuangan Terus Asah Skill

Performanya berlanjut pada esok harinya di Trofeo. Pada saat adu pinalti, gawangnya kebobolan sekali dari dua tendangan, gol lainnya saat dijaga kiper lainnya. Sehingga, Unika menang adu pinalti 3-2.

Kalau melihat statistik, dan jam terbang yang ia miliki. Apabila, Rafid mampu menjaga performanya, dimungkinkan sekali ke depan ia bakal mendapatkan kesempatan bermain di klub-klub profesional yang ia idamkan.

Iya, saat Pandemi, Rafid sempat tidak berlatih karena libur. Dan, dulunya memang dari Menanggal FC, terus ikut Sakti bersama. Coach Romadon, dan akhirnya memperkuat Persebaya U-12 di Piala Menpora,” ujar Yuana Eka, ibunda Rafid kepada Klik9dotCom, Selasa (4/5). (ads/han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?