Kiper Persebaya U13 Ananda Farel (kanan) membantu pelatihnya memasukkan bola usai latihan Al Rayyan di Lapangan Putro Agung, Surabaya, Jum’at (18/9/2020) sore. (BM/IST)
SURABAYA (BM) – Setelah ditutup untuk kegiatan sepak bola akibat pandemi Covid-19, Lapangan Putro Agung, Kapas Krampung, Surabaya kembali dibuka. Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh Al Rayyan untuk kembali menggelar latihan di lapangan legendaris tersebut, Jum’at sore (18/9/2020) kemarin.
Latihan perdana klub anggota internal Askot PSSI Surabaya itu juga diikuti oleh penjaga gawang Persebaya U13 Ananda Farel. Tahun lalu, pemain binaan klub milik H Choesnoel Farid ini berhasil meraih banyak trofi bersama tim bentukan Askot, Bajol Ijo U12.
Di bawah besutan Pelatih Kepala Japuk, Al Rayyan kembali menggelar latihan untuk persiapan menghadapi lanjutan kompetisi Liga Askot U13 yang dijadwalkan bakal kembali digulirkan awal November mendatang. Mengandalkan skema 4-4-2 yang solid di semua lini, Al Rayyan memasang target tinggi menjadi juara.
“Untuk Liga Askot, (kami) menargetkan juara dan bermain bagus di semua lini. Memiliki (modal) banyak pemain yang sudah bermain di Persebaya amatir, kami yakin mampu menghadapi tim-tim lain,” ujar Japuk usai latihan.
Selain itu, di Al Rayyan, semua pelatihnya telah mengantongi lisensi kepelatihan, diantaranya coach Japuk, Jianto, dan Arif, serta pelatih kiper Budi Bufon. Sehingga tidak heran, kalau Al Rayyan banyak mencetak pemain-pemain yang bermain di Liga 3 hingga Liga 1 Indonesia.
Saat ini, salah satu pemain usia dini binaan Al Rayyan yang menjadi sorotan, yakni kiper Ananda Farel tersebut di atas. Bahkan, baru-baru ini dirinya bersama dua pemain asal Surabaya lainnya, Zaki dan Zulfikar terpilih untuk mengikuti tryal di Akademi Asiana Jakarta binaan H Gede Widiade.
Dan, ketika berita ini ditulis, Sabtu (19/9) siang, Persebaya U13 keluar sebagai juara grup sebuah turnamen sepak bola di Gelora Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto dengan hasil selalu menang.
“Alhamdulillah menang terus, dan Farel hanya melakukan penyelamatan bola tiga kali karena jarang diserang,” ungkap Andik, orang tua Farel saat dihubungi lewat Telpon Pintar. Kabar tersebut, dibenarkan oleh Heri Sudarsono, Waka Askot PSSI Surabaya yang turut hadir menyaksikan. (run)
