[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Kanker Serviks dan Payudara, Puluhan Warga Kota Batu Terdeteksi

Kanker Serviks dan Payudara
dr Suzana Indahwati dari dinkes kegiatan deteksi kanker serviks dan Payudara, Sabtu (14/12/2024) mulai pagi di Puskesmas Beji, Jl Soekarno, Kota Batu, (K9/IST)

KOTA BATU (Klik9.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui dinas kesehatan (dinkes) menggelar kegiatan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (serviks) dan Payudara (sadanis), Sabtu (14/12/2024) mulai pagi di Puskesmas Beji, Jl Soekarno, Kota Batu, Jawa Timur. Acara ini berkat kolaborasi dengan TP PKK, Dinkes Kota Malang dan Rotary Club.

Selain itu, kegiatan deteksi dini kanker serviks dan payudara itu, juga melibatkan RS dr Etty Asharto. Untuk penyediaan vaksin HPV bila masyarakat wanita usia produktif membutuhkan. Syarat vaksin, hasil IVA negatif. Acara berlangsung mulai pagi 7.30 hingga siang 14.00 WIB. Menyasar 234 dari kuota gratis 250 orang. Hasilnya peserta layak IVA Test sebanyak 194 orang.

Rinciannya, terdeteksi lesi pra-kanker serviks 14 orang, langsung melakukan cryoterapy di tempat. Lalu terdeteksi suspect kanker serviks tiga orang, langsung merujuk ke Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi.

Baca Juga  Legenda Persebaya Yusuf Ekodono Bersama PP Nasional Deklarasi Tim Sepak Bola U-40 FC Suroboyo

Berikutnya, terdeteksi tumor serviks satu orang, langsung merujuk ke Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi. Selanjutnya terdeteksi tumor payudara tiga orang, langsung merujuk ke Dokter Spesialis Bedah.

Yang terdeteksi adanya lesi pra-kanker, langsung menerima tindakan cryoterapy. Untuk membekukan lesi pra-kanker sehingga tidak berkembang menjadi sel kanker. Nah di Kota Batu, tindakan cryoterapy dapat di Puskesmas Beji, Batu dan Sisir.

Lantas guna menindaklanjuti temuan tersebut, selanjutnya Dinkes Kota Batu berencana melakukan penyuluhan tentang kanker serviks dan payudara secara masif.

Plt Kadinkes Aditya Prasaja mengatakan, pelayanan IVA Test Massal berkala di seluruh wilayah per kecamatan, bekerja sama dengan lintas sektor.

Tujuannya untuk memperkuat kompetensi dokter dan bidan; memaksimalkan sumberdaya, sarana dan prasarana. Serta meningkatkan keterlibatan lintas sektor dalam deteksi dini.

“Lalu melakukan advokasi penyediaan vaksin HPV untuk wanita usia produktif di RS. Serta bila memungkinkan, di masa mendatang tersedia vaksin HPV gratis untuk wanita usia produktif di Kota Batu. Sebagai pencegahan primer kanker leher rahim,” katanya.

Baca Juga  Pokja Wartawan Ngopi Bangga Kencana Disahkan BKKBN Jatim

Tak hanya itu, tetapi juga memastikan pembiayaan tindakan cryoterapy masuk dalam biaya non kapitasi BPJS (klaim). “Mengusulkan perda pembiayaan tindakan cryotherapy (pasien umum).

Ia juga membeberkan tentang peserta yang tidak layak tindakan IVA. Di antaranya, (1) Masuk hari pertama haid, (2) keputihan, (3) infeksi seksual. Dan (4) dalam dua hari terakhir berhubungan seksual.

“Kanker serviks adalah sel-sel kanker yang tumbuh pada leher rahim, sehingga mengenal juga sebagai kanker leher rahim. Gejala biasanya saat memasuki stadium lanjut. Oleh karenanya, penting bagi para perempuan untuk melakukan deteksi kanker serviks sejak dini.”

“Kabar baiknya adalah kanker serviks dapat mencegah. Salah satunya dengan pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Merupakan pemeriksaan dengan cara yang sangat sederhana, dan bila ada lesi pra-kanker langsung bisa tertangani sehingga sel tidak tumbuh menjadi kanker,” jabarnya.

Baca Juga  Pj Wali Kota Batu Terima SK Perpanjangan Jabatan

Sebagai informasi, kanker serviks adalah terbanyak temuan Yayasan Kanker Indonesia setelah payudara. Bahkan Menurut WHO 490.000 perempuan di dunia setiap bulannya terdiagnosa terkena kanker serviks, dan 80% berada di negara berkembang termasuk Indonesia.

“Di Indonesia prakiraan setiap hari 20-25 orang meninggal karena kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya,” ungkapnya.

Lalu, hingga November 2024 telah melaporkan penderita kanker serviks di Kota Batu adalah sejumlah 10 orang. Dan penderita kanker payudara adalah sejumlah 59 orang. Perempuan berisiko kanker serviks di atas 30 tahun dengan puncak usia tersering adalah 45-54 tahun.

Tujuan pemeriksaan IVA untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap temuan kelainan pada leher rahim. “Pemeriksaan IVA bisa di puskesmas oleh dokter dan bidan terlatih melibatkan kader-kader di desa/ kelurahan”. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?