MENTAL JUARA: Pelatih Heri Purnomo (kiri) merayakan gelar juara Kedanyang Cup II 2020 bersama pemain dan ofisial HB Anfiq Benjeng Gresik di Lapangan Sri Waringin, Minggu (4/10/2020) sore. (BM/HARUN)
GRESIK (BM) – Kesebelasan HB Anfiq Benjeng Gresik keluar sebagai juara turnamen sepak bola U40 Kedanyang Cup II 2020 di Lapangan Sri Waringin, Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Minggu (4/10/2020) sore. Di final, HB Anfiq menang 4-1 atas Pandaan All Star Pasuruan.
Pertandingan baru berjalan enam menit, HB Anfiq sudah unggul lewat tendangan keras pemain bernomor punggung 13 Sunar. Pemain bergaya rambut mohawk cat merah ini dengan kecepatannya membuat barisan pertahanan Pandaan All Star kerepotan di awal-awal babak.
Kembali ke permainan, kedua tim terlihat memainkan sepak bola langsung menusuk ke jantung pertahanan dengan umpan-umpan long pass. Buktinya, kedua tim juga beberapa kali saling terperangkap jebakan ofsaid. Sehingga pertandingan berlangsung relatif imbang dan kurang menarik.
Menit 16 tensi pertandingan mulai meningkat, gelandang Pandaan All Star Suprianto dikartu kuning wasit karena melanggar dari belakang.
Secara umum di Kedanyang Cup II 2020 ini kedua tim dihuni oleh mantan-mantan pemain yang berlaga di Kompetisi Internal Persebaya, di antaranya dua pemain yang memperkuat HB Anfiq Arifin asal Sakti dan Bachtiar mantan Suryanaga. Sementara di Pandaan All Star ada Saifullah.
Pandaan All Star giliran mengancam gawang HB Anfiq yang dikawal oleh Suyitno. Lewat pergerakan di sayap kiri, Saifullah hampir saja mampu menyamakan keadaan di menit 18. Sayang tendangan plesing pemain yang hobi offroad ini masih sedikit melebar di sisi kiri gawang HB Anfiq.
Kali ini pada menit ke-20, Saifullah berhasil memberikan umpan silang ke jantung pertahanan HB Anfiq yang langsung disambar Kusairi menjadi gol penyeimbang 1-1. Pandaan All Star hampir berbalik unggul lewat sepakan balik badan Agus menit 26. Sayang masih melebar.
Terus-terusan diserang, HB Anfiq menit 28 menarik keluar Subandi dan memasukkan penyerang baru Sun’an dengan maksud untuk menambah daya gedor. Namun skor imbang bertahan hingga 35 menit babak pertama.
Lanjut babak kedua, di lima menit awal kedua kesebelasan masih menerapkan strategi yang sama, bermain lebih hati-hati dan masih saja saling terjebak ofsaid.
Menit 41 Pandaan All Star menarik keluar pemain yang telah mengantongi kartu kuning Suprianto masuk pengganti Soleh. Pertandingan kembali dilanjutkan dalam cuaca yang cerah dengan angin sepoi-sepoi itu.
Lagi-lagi, menit 44 Saifullah membuang peluang emas. Kali ini, pemain yang acap kali dijumpai bermain bersama tim Persebaya Old Star itu gagal memaksimalkan umpan manis. Bukannya bola ditendang, malah didorong menggunakan kaki dalam sehingga bola naik ke atas mistar gawang.
Terus mendapat tekanan, menit 54 HB Anfiq merubah formasi 4-3-3 menjadi 4-4-2 dengan menarik keluar Imam Sofwan masuk Dwi. Hasilnya cukup ampuh. Lewat serangan balik, sebuah umpan silang ke palang dua berhasil dihalau pemain belakang Sugianto yang masuk ke gawang sendiri membuat HB Anfiq kembali unggul, 2-1.
Gol bunuh diri membuat mental tanding Pandaan All Star seakan rontok. Buktinya, dua menit berselang, anak asuh mantan pemain Petrokimia Putra Heri Purnomo ini menambah gol cantik Didik hasil bermain tiki taka dengan Bachtiar yang lolos jebakan ofsaid, skor berubah 3-1.
Menit-menit tersisa telah menjadi milik HB Anfiq. Pasalnya, pemain Pandaan All Star mulai dilanda kelelahan. Seperti yang terjadi pada menit ke-60 Habibina mengalami cidera hamstring sehingga terpaksa ditarik keluar. Selain itu, tim besutan pelatih kawakan Subangkit ini sering melakukan salah umpan.
Penyerang HB Anfiq Abdul Gofur berhasil menyerobot bola menit 65 hasil salah umpan. Sayang terlalu tergesa-gesa melakukan plesing sehingga bola melenceng kiri gawang Pandaan All Star yang dijaga oleh Ibnu.
Menit 67 giliran pemain Pandaan All Star yang berhasil memotong bola akibat kesalahan komunikasi barisan pertahanan HB Anfiq. Sayang tendangan Asman masih melenceng di kiri gawang.
Menit 68 Yayak Sandria masuk menggantikan Abdul Gofur, dan disusul menit 69 pencetak gol ketiga HB Anfiq Didik digantikan Kusnandar. Luar biasa, Kusnandar berhasil membuat gol pamungkas timnya lewat tendangan keras dari luar kotak pinalti memanfaatkan bola muntah dari bola skrimit di mulut gawang.
Usai pertandingan, pelatih Subangkit enggan berkomentar atas kekalahan timnya. Sedangkan pelatih Heri Purnomo membocorkan kunci keberhasilan timnya, yakni dengan melakukan perubahan pola permainan dari formasi 4-3-3 menjadi 4-4-2. Sehingga sumber dari permainan Pandaan terkunci seperti Iswandi Yasin dan Khoirul Anam, akibatnya tidak ada suplai bola ke depan.
“Untuk lawan luar biasa, semua mantan pemain bola, jadi tahu taktik tahu teknik, hanya kemampuan fisiknya saja yang menurun,” ujar pria yang dalam kesehariannya ikut melatih di sekolah sepak bola (SSB) WCP dan bekerja sebagai guru ini.
Sementara itu, Kedanyang Cup II 2020 ini sendiri hanya diikuti oleh 12 peserta, mulai pembukaan pada 5 September 2020 lalu dengan memakai format sistem gugur yang dilangsungkan setiap hari Sabtu dan Minggu. (run)
One thought on “HB Anfiq Juara Kedanyang Cup II 2020 Usai Menang 4-1 atas Tim Besutan Subangkit”