SFC (berdiri) lawan Semen Gresik pada trofeo di Lapangan Benowo, Surabaya, Minggu (1/12/2020) pagi. (FOTO/HARUN)
SURABAYA (bebekmangrove.com) – Ditinggal lima pemain pilar ke akademi sepak bola di Pati Jawa Tengah meninggalkan lubang di lini tengah dan belakang SFC.
Hal itu terlihat saat tim besutan Bachtiar tersebut tampil pada pertandingan persahabatan ala trofeo yang dipimpin oleh Wasit Nur Cholis di markas Putra Mars, Lapangan Benowo, Surabaya, Minggu (1/11/2020) pagi.

Melawan tuan rumah Putra Mars yang sebelumnya dikalahkan 2-0 pada pertemuan pertama saat Trofeo di Lapangan Menanggal beberapa waktu lalu, kini Herlambang dkk ganti takluk 0-2 lewat tendangan jarak jauh dan lolos jebakan ofsaid.
Secara permainan sebenarnya Putra Mars tidak sebaik saat dikalahkan SFC. Namun tidak adanya Himawan dan Arvalito di lini tengah membuat Herlambang kewalahan menghadapi tekanan pemain tengah Putra Mars.

Disamping itu, posisi bek kiri dan bek kanan yang biasanya diisi Soleh dan Irfan juga kesulitan membangun serangan dari bawah. Praktis penguasaan bola ada di genggaman tuan rumah.
Langsung bermain di 40 menit babak kedua dengan lawan berbeda, yakni Semen Gresik, SFC yang diperkuat para pemain yang terjun di Liga Askot U-17 2020 ini mulai menemukan bentuk permainan.
Masuknya Alvyn Putera, Mario dan Faiz menggantikan Kafila Besar, Ilham dan Rexi menit 60 membuat permainan SFC mendadak trengginas.
Memanfaatkan kesalahan penjaga gawang yang menendang bola mengenai punggungnya, Faiz dengan cekatan berbalik melakukan shooting ke gawang dan gol, 1-0 menit ke-61.
Gol tersebut seolah menjadi pelecut, SFC semakin leluasa memainkan tempo permainan. Puncaknya, lewat tendangan voli dari luar kotak pinalti, Herlambang kembali mengoyak gawang Semen Gresik untuk kedua kalinya.
Sementara itu, pada 40 menit ketiga, tuan rumah Putra Mars hanya unggul 1-0 atas Semen Gresik. Hasil ini, membuat SFC nangkring di posisi runner-up klasemen Trofeo.
Pelatih Bachtiar usai pertandingan menyoroti stamina anak asuhnya yang anjlok secara drastis di tengah permainan sehingga seringkali salah umpan dan kontrol.
“Contohnya Kafila ini larinya berat, harus rajin latihan lari,” tegas legenda Persebaya ini. (run)